Cara sederhana serta mudah budidaya ubi jalar berkualitas unggul

Cara sederhana serta mudah budidaya ubi jalar berkualitas unggul secara alami dan organik

Cara sederhana dan mudah budidaya ubi jalar berkualitas unggul
Ubi jalar sudah menjadi makanan wajib bagi para petani kampung

Budidaya ubi jalar sudah menjadi kebiasaan para petani di Indonesia. Malahan di desa saya (di kebupaten Pati Jateng), ubi jalar seakan menjadi sarapan wajib bagi para petani sebelum mereka berangkat ke ladang. Salah satu keistimewaan ubi jalar adalah bisa dijadikan aneka cemilan seperti ceriping. Dengan kata lain makanan ini bisa bernilai rupiah tinggi bila ditekuni dengan baik.

Berdasarkan warna kulitnya ada tiga jenis varietas ubi jalar yang sering ditanam oleh petani Indonesia yaitu ubi jalar yang berwarna putih agak kecokelatan lalu ubi berwarna merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.


Suhu yang baik untuk bercocok tanam tanaman ini adalah antara 21-27 derajat C, dengan dengan curah hujan antara 750-1500 mm per-tahun. Budidaya ubi jalar setidaknya membutuhkan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari.

Budidaya ubi jalar akan tumbuh dengan sangat baik bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun jangan terlalu risau sebab tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi sedikit lebih lama dari bisanya.

Fase pembibitan ubi jalar

Upaya pembibit dalam rangka bertanam ubi jalar bisa kita lakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Generatif yaitu dengan jalan perbanyakan benih melalui umbi. Caranya dengan memilih umbi berkualitas baik dan sehat, lalu anda biarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya.

Tunas yang keluar dari umbi tadi kemudian dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif ini jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

2. Vegetatif atau istilah lain distek, yaitu bakal benih anda ambil dari tanaman ubi jalar yang telah berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. 
Caranya dengan memotong "batang" tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan setidaknya memiliki dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh.

Perbanyakan dengan cara kedua ini (stek batang) sebaiknya jangan dilakukan secara terus menerus sebab akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi penanaman.

Pengolahan lahan tanah / ladang untuk budidaya ubi jalar

Tanah yang baik untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, menggembur serta kaya akan kandungan hara dan memiliki irigasi yang baik. 

Tanaman ini akan tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada musim kemarau.

Budidaya ubi jalar pada tanah kering dan retak-retak akan menurunkan imunitas tanaman sehingga tanaman juga akan mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ia ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan bentuknya benjol.

Hendaknya tanah dibajak atau dicangkul sebelum anda menanam ubi jalar supaya tanahnya gembur. Lalu buatlah bedengan setinggi 30-40 cm, lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan.

Jangan lupa untuk memberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos pada saat pembuatan bedengan, dengan dosis 20 ton per hektar. Sedangkan pupuk kandang yang baik adalah campuran kotoran ayam dan sapi atau kambing yang telah matang. 

Proses penanaman ubi jalar

Setalah tanah telah siap, bbi jalar ini kita tanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang ke dalam tanah lahan. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Kira-kira dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.

Pada awal pertumbuhan, lakukanlah penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam agar kelembaban tetap terjaga. Penyiraman ini bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh yang dicirikan dengan keluarnya daun baru. Tanaman ubi adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus.

Proses pemeliharaan dan perawatan

Setelah tanaman berumur 2-3 minggu setelah penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru. Saat berumur 4 minggu usahakan untuk mengecek keberadaan gulma dan segera membabatnya bila anda menemukanya.

Pada umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman, radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman.

Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.

Panen raya



Pemanenan ubi jalar ini kita lakukan ketika tanaman telah beumur 3,5-4 bulan. Perhatikanlah cuaca saat menjelang panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Solusinya jika terjadi hujan mendadak adalah segera lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan. Hal semacam ini terjadi pada budidaya ubi jalar yang dilakukan di musim kemarau. 

Panen raya dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang kita tanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Umumnya tanaman ubi jalar yang sehat dan tidak terjangkit hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.

Sekian artikel dari saya...

Comments