Mikrogreens adalah sayuran hijau muda yang dipanen pada umur yang masih sangat dini,
berkisar antara 10-14 hari setelah semai. Lebih kecil dari ‘sayuran baby’ dan
usia saat panen lebih lama dari kecambah (tauge). Perbedaan yang paling mencolok
dengan kecambah atau tauge yaitu microgreens
telah mempunyai tiga bagian dasar; batang utama, kotiledon dan daun sejati yang
baru muncul.
Microgreens dapat dihasilkan dari berbagai jenis sayuran, herbal maupun jenis tanaman
lainnya. Ukurannya berkisar antara 1 sampai 3 inci (2,5 sampai 7,5 cm),
termasuk batang dan daunnya. Sebuah mikrogreen memiliki batang pusat tunggal (seperti
kecambah) yang telah dipotong tepat di atas garis tanah saat panen. Tepat pada
fase dimana tanaman telah sepenuhnya mengembangkan daun kotiledon dan biasanya
memiliki sepasang daun yang benar-benar kecil dan sebagian berkembang. Waktu
panen rata-rata untuk kebanyakan microgreens
adalah 10-14 hari dari pembenihan hingga panen.
Kini microgreens
menjadi satu trend tersendiri di Amerika dan Eropa. Microgreens mulai popular karena digunakan baik sebagai penambah
rasa, mempercantik visual makanan atau bahkan dijadikan bahan utama di masakan
masakan restoran ternama. Juru masak menggunakan microgreens untuk meningkatkan daya tarik serta rasa masakan mereka
dengan tekstur halus dan rasa khasnya. microgreens
bisa memberi aneka rasa daun, seperti manis dan pedas bergantung dari jenis
benihnya sendiri. Mereka juga dikenal karena berbagai warna dan teksturnya. Di
kalangan kelas menengah keatas, microgreens
sekarang dianggap sebagai jenis sayuran hijau yang bagus untuk hiasan salad,
sup, piring, dan sandwich.
Sejarah Microgreens
Microgreens bermula di San Francisco, California dengan mulai muncul di menu koki
sejak tahun 1980an. Di California Selatan, microgreens
telah mulai dikenal sejak sekitar pertengahan 1990-an. Awalnya microgreens berasal dari beberapa
varietas yang tersedia seperti arugula, kemangi, bit, kangkung, ketumbar dan
campuran yang disebut Rainbow Mix. Setelah menyebar ke timur dari California,
mereka sekarang tumbuh di sebagian besar wilayah di Amerika Serikat dengan
semakin banyaknya varietas yang dihasilkan.
Apa saja Kelebihan Microgreens.
- Nutrisinya jauh lebih tinggi
- Mudah ditanam
- Cepat panen
- Menambah cita rasa pada makanan
- Rasanya bervariasi dalam satu sajian
- Bisa ditanam dalam ruangan
- Tidak memerlukan sinar matahari langsung
- Dapat ditanam sepanjang tahun karena setelah panen masih dapat menanam lagi, karena tidak tergantung pada musim
- Nutrisinya jauh lebih tinggi
- Mudah ditanam
- Cepat panen
- Menambah cita rasa pada makanan
- Rasanya bervariasi dalam satu sajian
- Bisa ditanam dalam ruangan
- Tidak memerlukan sinar matahari langsung
- Dapat ditanam sepanjang tahun karena setelah panen masih dapat menanam lagi, karena tidak tergantung pada musim
Kandungan Nutrisi Microgreens.
Di Indonesia, sayuran microgreens mulai menjadi sorotan publik. Hal ini karena telah banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa sayuran microgreens memiliki kandungan gizi yang tinggi. Para Peneliti di USDA Agricultural Research Service telah mempublikasikan, pada awal 2014, beberapa penelitian yang mengidentifikasi Kandungan nutrisi dan umur simpan microgreens. Pengujian dilakukan terhadap Dua puluh lima varietas, serta beberapa nutrisi utama yang diukur adalah asam askorbat (vitamin C), tocopherols (vitamin E), phylloquinone (vitamin K), dan beta karoten (prekursor vitamin A), ditambah karotenoid yang terkanding di kotiledon.
Di Indonesia, sayuran microgreens mulai menjadi sorotan publik. Hal ini karena telah banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa sayuran microgreens memiliki kandungan gizi yang tinggi. Para Peneliti di USDA Agricultural Research Service telah mempublikasikan, pada awal 2014, beberapa penelitian yang mengidentifikasi Kandungan nutrisi dan umur simpan microgreens. Pengujian dilakukan terhadap Dua puluh lima varietas, serta beberapa nutrisi utama yang diukur adalah asam askorbat (vitamin C), tocopherols (vitamin E), phylloquinone (vitamin K), dan beta karoten (prekursor vitamin A), ditambah karotenoid yang terkanding di kotiledon.
Di antara 25 microgreens
yang diuji, kubis merah, ketumbar, garnet amaranth, dan lobak daikon hijau
memiliki konsentrasi vitamin C, karotenoid, vitamin K, dan vitamin E tertinggi.
Fakta
yang unik adalah, microgreens mengandung kadar vitamin dan
karotenoid yang jauh lebih tinggi - sekitar lima kali lebih besar - dari pada saat
tanaman tersebut dewasa, sebuah indikasi bahwa microgreens mungkin layak ditangani dengan segar selama hidup
singkat mereka.
Perbedaan antara kecambah dengan microgreens.
Perbedaan Kecambah
dengan microgreens terlihat dari
bagian akar dan kotiledon/daun, kecambah atau tauge biasanya dibagi menjadi
tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga) sedangkan pada microgreen
kotiledon telah terbuka dan muncul daun sejati yang masih muda. Berbeda dengan
kecambah/tauge, bagian akar microgreens
tidak termasuk bagian yang dikonsumsi.
Budidaya Microgreens
Menumbuhkan microgreens
relatif mudah. Sebuah wadah tray nursery ataupun nampan datar dengan lubang
lubang di bawahnya dapat digunakan untuk penyemaian microgreens dalam skala kecil. media tanam yang digunakan harus
steril, bisa menggunakan tanah yang sudah steril, cocopeat, rockwool, perlite,
dan vermiculite. Kelebihan dari microgreens
ini diantaranya yaitu bebas bahan kimia karena sejak semai hingga panen pada
umur 1-2 minggu belum diberi perlakuan atau penambahan pupuk maupun pestisida. Microgreens siap dipanen saat daunnya
benar-benar melebar. Pemanenan biasanya dengan gunting memotong tepat di atas
permukaan tanah, tidak termasuk akar. Beberapa petani menjualnya sambil tetap
tumbuh, berakar pada nampan yang tumbuh sehingga bisa dipotong nanti
Saatnya memulai hidup sehat dengan mengkonsumsi microgreens.
Comments
Post a Comment