5 langkah sederhana budidaya matoa agar menghasilkan buah berkualitas tinggi
di Jawa, buah matoa sekarang sudah mulai dibudidayakan dalam skala kebun
Buah metoa memiliki rasa manis dan sangat harum, di daratan Papua buah ini ada dua jenis yaitu metoa kelapa dan metoa papeda yang memiliki ciri khas masing-masing. Disana tanaman buah matoa tumbuh secara liar di hutan-hutan. Tumbuhan ini adalah sejenis rambutan di Jawa, dan masuk dalam keluarga rambutan yaitu Sapindaceae. Tanaman matoa ini tahan pada kondisi alam dingin maupun panas serta tahan serangga yang merusak buahnya.
Manfaat buah matoa
Berikut adalah manfaat buah matoa bagi kesehatan:
a. Mengurangi resiko penyakit kanker
Buah metoa mengandung antioksidan dan juga vitamin C yang akan membantu mengaktifkan antioksidan sehingga mampu mencegah sel kanker yang tumbuh dan berasal dari karsinogen.
b. Mengandung obat penenang alami
Buah metoa mengandung penenang alami, yaitu vitamin E yang membantu meringankan stress.
c. Menyehatkan Jantung
Vitamin C pada buah metoa bisa meminimalisir resiko penyakit jantung.
d. Meningkatkan sistem imun
Buah metoam mengandung vitamin C yang mampu mencegah radikal bebas serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari virus dan penyakit.
berikut 5 langkah sederhana budidaya matoa agar menghasilkan buah berkualitas tinggi:
1. Teknik dan dua metode budidaya matoa
Budidaya pohon matoa bisa dikembangkan dengan dua cara;
1. Generatif / menanam biji
2.Vegetatif / pencangkokan
Budidaya pohon matoa bisa dikembangkan dengan dua cara;
1. Generatif / menanam biji
2.Vegetatif / pencangkokan
Jika anda ingin menyiapkan bibit dari hasil cangkokan (vegetatif), maka pilihlah pohon induk yang sudah terbukti menghasilkan buah dengan kualitas buah super, baik rasa maupun ketahanan terhadap penyakit. Pilih salah satu cabang pohon yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dan mulailah mencangkok dengan cara yang benar yaitu dengan menyayat kulit dan hilangkan kambiumnya, kemudian tutup dengan tanah yang dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Biarkan cangkokan sampai mengeluarkan akar. Setelah cangkokan mengeluarkan akar, potong dan pindahkan ke pelastik polybag yang telah diisi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang, rawat bibit sampai mengeluarkan banyak akar dan terlihat tanda-tanda bibit tumbuh.
Untuk budidaya matoa dari biji, maka semailah biji matoa yang berasal dari buah matoa yang sudah tua. Biarkan sampai bibit sampai memiliki tinggi batang sekitar 10-15cm, kemudian pindahkan ke polybag. Rawatlah bibit sampai tinggi batang sekitar 40-50cm sebelum ditanam ke lahan tanam permanen.
2. Membuat Lubangan untuk menanam
Budidaya matoa dapat dilakukan di tanah secara langsung dan bisa ditanam di pot sebagai tanaman buah dalam pot (tabulampot). Jika anda menginginkan menanam matoa di pot, maka anda harus menyiapkan pot yang cukup besar, atau bisa menggunakan potongan drum bekas. Isi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 (2 tanah : 1 Pupuk).
Perlu diketahui bahwa buah matoa yang ditanam dalam pot tidak dapat menghasilkan buah yang maksimal karena ruang tumbuhnya terbatas. Pohon matoa akan tumbuh baik jika ditanam di tanah secara langsung. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50cm x 50cm dengan kedalaman 50-60cm. Isi lubang dengan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Biarkan lubang selama 1 bulan sebelum ditanami agar pupuk kandang meresap sempurna dan kondisi tanah stabil.
3. Penanaman matoa
Setelah bibit matoa hasil cangkokan yang ditanam ke polybag atau bibit matoa hasil semai biji sudah mencapai ketinggian 50cm, maka bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam permanen baik berupa pot maupun ke tanah secara langsung. Tanamlah dengan cara membuka polybagnya terlebih dahulu secara perlahan. Selanjutnya tanam ke lubang tanam dan tutup dengan tanah sisa galian, padatkan secara perlahan. Lakukan penyiraman setelah penanaman selesai dilakukan.
4. Perawatan tanaman matoa
Perawatan dilakukan dengan menyulam bibit jika mati dan melakukan pembersihan rumput-rumput pengganggu yang ada disekitar pohon matoa. Pemupukan secara berkala setiap 1 bulan sekali dengan pupuk kandang.
Pemangkasan dilakukan saat usia matoa mencapai 3 tahun penanaman, hal ini bertujuan agar pohon matoa menghasilkan banyak cabang, sehingga peluang setiap cabang menghasilkan buah akan lebih besar.
5. Panen raya
Waktu panen raya buah matoa dari hasil cangkokan biasanya akan menghasilkan buah pada umur 4 tahun, jika budidaya matoa dari biji akan memerlukan waktu 6 tahun untuk berbuah. Buah matoa siap dipanen setelah 2 bulan dari mulai keluar bunga. Lakukanlah pemanenan dengan memotong tangkai buah matoa mengunakan gunting panen buah atau pisau tajam.
Comments
Post a Comment