BUDI DAYA KEDONDONG
(Spondias dulcis Forst.)
(Spondias dulcis Forst.)
Pemanfaatan
Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan dalam keadaan segar, tetapi sebagian buah matang diolah menjadi selai, jeli, dan sari buah. Selaian itu, daun dan batang dapat dijadikan pakan ternak, lalapan/sayuran, obat-obatan. Tiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85-3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi; buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%.
Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan dalam keadaan segar, tetapi sebagian buah matang diolah menjadi selai, jeli, dan sari buah. Selaian itu, daun dan batang dapat dijadikan pakan ternak, lalapan/sayuran, obat-obatan. Tiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85-3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi; buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%.
Syarat Tumbuh
Tanaman ini mampu tumbuh pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, terutama tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik. Secara umum tanaman kedondong ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m. pH tanah 5,5 - 6,2 merupakan yang paling sesuai, curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun (permukaan air tanah sekitar 50-200cm). Biasa ditanam pada ketinggian ketinggian 700 m dpl. Selain itu, untuk mendapat hasil yang baik tanaman kedondong tabulampot tidak ternaungi karena memerlukan banyak cahaya.
Tanaman ini mampu tumbuh pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, terutama tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik. Secara umum tanaman kedondong ditanam dengan jarak tanam 7 m x 7 m. pH tanah 5,5 - 6,2 merupakan yang paling sesuai, curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun (permukaan air tanah sekitar 50-200cm). Biasa ditanam pada ketinggian ketinggian 700 m dpl. Selain itu, untuk mendapat hasil yang baik tanaman kedondong tabulampot tidak ternaungi karena memerlukan banyak cahaya.
Budidaya
Tanaman kedondong tabulampot biasanya diperbanyak dengan secara vegetatif/generatif, dengan cara disemai terlebih dahulu. Pemupukan yang baik untuk tanaman kedondong tabulampot adalah menggunakan pupuk organis dapat berupa pupuk kandang, kompos, sampah, pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N : P2O5 : K2O = 2:1:1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang kurus perbandingannya ialah 1:2:2. Hama yang menyerang seperti ulat perusak daun (Cricula trifenestrata) dan Kumbang (Podontia affinis Grond), hama tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida. Sedangkan, penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman buah-buahan lainnya. Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Penyakit biasanya menyerang bagian daun, buah, dan batang. Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang.
Tanaman kedondong tabulampot biasanya diperbanyak dengan secara vegetatif/generatif, dengan cara disemai terlebih dahulu. Pemupukan yang baik untuk tanaman kedondong tabulampot adalah menggunakan pupuk organis dapat berupa pupuk kandang, kompos, sampah, pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N : P2O5 : K2O = 2:1:1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang kurus perbandingannya ialah 1:2:2. Hama yang menyerang seperti ulat perusak daun (Cricula trifenestrata) dan Kumbang (Podontia affinis Grond), hama tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida. Sedangkan, penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman buah-buahan lainnya. Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Penyakit biasanya menyerang bagian daun, buah, dan batang. Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang.
Comments
Post a Comment