5 langkah sederhana budidaya ketela pohon agar hasilnya berkualitas tinggi

5 langkah sederhana budidaya ketela pohon agar hasilnya berkualitas tinggi

5 langkah sederhana budidaya ketela pohon agar hasilnya berkualitas tinggi


berikut 5 langkah sederhana budidaya ketela pohon agar hasilnya berkualitas tinggi:

Kondisi tanah

a. Jenis tanah
Tanaman ketela secara umum akan tumbuh optimal pada ketinggian tanah antara 10-700 meter diatas permukaan laut. Sedangkan jenis tanah yang cocok untuk bercocok tanam adalah tanah yang ber-struktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros serta kaya akan unsur hara berupa  tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Sementara itu kadar ph yang diperlukan antara 4,5 - 8, sedangkan untuk ph idealnya adalah 5,8.

b. Curah hujan yang baik
Curah hujan yang diperlukan agar tanaman ketela tumbuh baik adalah antara 1.500 2500 mm/tahun. Adapun kelembapan udara optimal untuk tanaman ini antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.

Persiapan bibit

Kayu dari ketela ini sangatlah mudah untuk diperbanyak. Cara memperbanyaknya adalah dengan cara menyetek (menjadikan kayu ketela potongan-potongan) batang tanaman ketela panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang setek dilakukan dengan menggunakan arit atau sabit yang tajam. Potongan batang untuk setek yang baik adalah 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.

Langkah-langkah bercocok tanam singkong

a. Mempersiapkan lahan tanam
Mulailah dengan langkah-langkah berikut:  
Untuk wilayah yang curah hujan-nya cukup tinggi atau terlalu banyak air cara penanamanya dilakukan dalam sebuah guludan atau bedeng. Selain itu, dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.

Sedangkan untuk daerah yang mempunyai curah hujan sedikit atau kering penanaman-nya dapat dilakukan pada tanah yang rata dan tidak perlu dengan guludan. Tanah tersebut di cangkul dan di remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam. 

Ketika perataan lahan dapat juga disebarkan pupuk kandang atau kompos untuk penambahan unsur hara. Pengolahan tanah yang sempurna diikuti dengan pembuatan guludan yang dibuat searah dengan kontur tanah sebagai upaya pengendalian erosi. Manfaat lain dari pembuatan guludan adalah memaksimalkan hasil dibandingkan dengan sistem tanpa olah tanah setelah tanam.

b. Proses penanaman setek ketela pohon

Waktu yang baik untuk penanaman ketela dilakukan pada awal musim kemarau, tujuanya agar hasil penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.
Batang setek yang telah dipotong tadi lalu ditanamkan dalam tanah dengan cara menancapkanya langsung ke tanah. Dan ingat, jangan sampai  kayunya terbalik. Tandanya bisa kita ketahui dari arah mata dari tiap ruas batang yang di-setek. Arah mata menuju ke atas di bawahnya bekas tangkai daun. Batang setek tadi  anda tancapkan agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. 

Untuk lahan tanaman yang subur dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha sedangkan untuk lahan yang kurang begitu subur dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanaman dengan sitem monokultur adalah 100 (kali) 50 cm. Untuk sistem tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.

Proses pemeliharaan tanaman

Supaya tanaman ketela bisa tumbuh baik dan optimal maka dilakukan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau 1 - 1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.

Penyiangan juga bisa dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan membumbuni batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.

Penanggulangan hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman ketela biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) serta serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis) dan penyakit Hawar Daun (Cassava Bacterial Bligh / CBB)

Musim panen raya

Ketela pohon yang siap dikonsumsi adalah saat kadar pati sudah banyak yaitu ketika tanaman telah berumur 6-9 bulan. adapun untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ketela dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang ditanam. Ciri datangnya waktu panen adalah warna daun menguning dan banyak yang rontok.

Cara memanen ketela pohon dengan cara memangkas / memotong batang ketela terlebih dahulu, tetapi tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang bisa dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau linggis. Hindari pemakaian cangkul, karena permukaannya yang lebar yang tanpa disadari dapat memotong ubi.

Comments